NERACA BANK
Neraca bank adalah ikhtisar yang menggambarkan posisi harta, kewajiban, dan modal sendiri suatu badan usaha pada saat tertentu; disebut neraca karena kenyataannya terjadi keseimbangan antara harta di satu pihak dengan kewajiban dan modal di pihak lain (balance sheet).
Laporan rugi/laba (income statement)
merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau
pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Ada dua
pendekatan sebagai dasar dalam dan menggolongkan, serta mengikhtisarkan
transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan, kedua pendekatan itu adalah
:
• Dasar Tunai (Cash Basis) : Suatu sistem yang mengakui
penghasilan pada saat uang tunai diterima dan mengakui beban pada saat
mengeluarkan uang tunai. Metode ini cocok untuk perusahaan dengan skala kecil,
karena mentode ini kurang tepat untuk mengakui laba atau rgi laba pada periode
tertentu.
• Dasar Waktu (Akrual Basis) : Yaitu suatu sistem yang mengakui
pendapatan pada saat terjadinya transaksi, walaupun sudah atau belum menerima
uang tunai dan mengakui beban pada saat terjadinya transaksi walaupun sudah
atau belum mengeluarkan uang tunai. Metode ini sangat tepat untuk perusahaan
yang melakukan transaksi secara kredit, karena laporan laba-rugi akan
mencerminkan kondisi yang benar selama satu periode tertentu.
Dalam laporan laba-rugi, terdapat tiga rekening (akun) yang
perlu dipahami dengan jelas, yaitu:
• Pendapatan : Adalah penghasilan yang timbul dari pelaksanaan
akitivitas perusahaan yang biasa (reguler) dan dikenal dengan sebutan yang
berbeda-beda, seperti; penjualan, penghasilan jasa (fee), bunga, deviden,
royalti dan sewa.
• Beban : Adalah pengorbanan yang timbul dalam pelaksanaan
aktivitas yang biasa (reguler), seperti beban pokok penjualan, beban gai, beban
sewa, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi, beban pajak, beban kerugian
piutang, beban perlengkapan.
• Laba / Rugi : Laba terjadi bila pendapatan lebih besar dari
beban-beban yang terjadi, sebaliknya rugi terjadi bila pendapatan lebih kecil
dari pada beban-beban yang terjadi.
Untuk perusaahaan jasa, meliputi pendapatan atau penghasilan,
beban operasi, laba operasi, pendapatan lain-lain, beban lain-lain, laba
bersih, pajak penghasilan, laba bersih setelah pajak.
Dalam laporan laba-rugi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
• Pendapatan; hasil dari pemberian jasa yang diberikan kepada
pelanggan yang merupakan mata usaha pokok dan normal perusahaan. Misalnya;
untuk perusahaan konsultan, maka pendapatannya berasal dari fee yang diberikan
oleh pelanggan. Pendapatan salon kecantikan adalah ongkos yang pelayanan salon
kepada pelanggannya, pendapatan rental komputer adalah sewa yang dibayar oleh
pelanggan.
• Beban operasi, semua beban yang dikeluarkan atau terjadi dalam
hubungannya dengan aktifitas operasi perusahaan. Misalnya; beban telepon, beban
listrik dan telepon, beban rapat, beban suplies, beban penyusutan.
• Laba operasi, merupakan selisih antara pendapatan dan beban
operasi, sedangkan
pendapatan dan beban lain-lain merupakan pendapatan diluar
pendapatan pokok perusahaan, seperti pendapatan bunga. Beban lain-lain adalah
beban yang tidak berkaitan dengan kegiatan operasi pokok perusahaan, seprti
rugi penjualan aset tetap dan beban bunga.
• Laba bersih sebelum pajak, merupakan hasil pengurangan labs
operasi dengan pendapatan dan beban lain-lain di luar operasi dan laba bersih
setelah pajak yaitu pendapatan bersih perusahaan baik yang berasal dari
kegiatan operasional perusahaan maupun non operasional, setelah dikurangi pajak
penghasilan.
Komitmen bank adalah suatu ikatan atau kontrak atau berupa janji yang tidak dapat dibatalkan (irrevocable) secara sepihak oleh bank baik dalam rupiah maupun valuta asing, dan harus dilaksanakan apabila persyaratan yang disepakati bersama dipenuhi. Komitmen ini dapat bersifat tagihan atau pun kewajiban bagi bank, komitmen tagihan adalah komitmen yang diterima oleh bank dari pihak lain dan komitmen kewajiban adalah komitmen yang diberikan oleh bank kepada nasabah dan atau pihak lain. Komitmen disajikan dalam laporan komitmen dan kontijensi tanpa pos lawan.
Tagihan komitmen antara lain :
a. fasilitas pinjaman yang diterima dari pihak lain yang belum ditarik
b. posisi pembelian valuta asing dll.
Kewajiban komitmen antara lain :
a. fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik
b. fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik
c. irrevocable L/C yang masih berjalan
d. posisi pembelian valuta asing dll.
1. Komitmen Tagihan
Komitmen tagihan adalah komitmen yang menjadi hak bank untuk menguasai/mendapatkan apa yang tertuang dalam kontrak/perjanjian. Komitmen ini pada akhirnya akan mempengaruhi posisi pasiva bila telah menjadi rekening on balance sheet.
2. Kewajiban Komitmen
a. Fasilitas pinjaman yang diterima,
Meliputi fasilitas pinjaman yang akan diterima oleh bank dari bank lain dan atau pihak lain dan belum dipergunakan pada tanggal penyusunan laporan keuangan.
Nilai komitmen yang disajikan adalah sejumlah nilai nominal penarikan atau pelunasan atas fasilitas tersebut, sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian pemberian fasilitas kredit tersebut.
b. Fasilitas Kredit Yang Diberikan
Adalah fasilitas kredit yang telah disetujui oleh bank untuk diberika kepada nasabah dan masih berlaku untuk digunakan nasabah. Fasilitas kredit yang diberikan disajikan sebesar komitmen yang belum ditarik.
c. Kewajiban Pembelian Kembali Aktiva Bank Yang Dijual Dengan Syarat Repo.
Adalah kewajiban bank untuk membeli kembali aktiva bank pada waktu tertentu yang sesuai dengan perjanjian seperti transaksi dalam valuta asing (swap).
d. Letter of Credit Yang Tidak Dapat Dibatalkan
Adalah L/C berdokumen yang dibuka dengan syarat tidak dapat dibatalkan.
e. Akseptasi Wesel Impor Atas Dasar L/C Berjangka
Adalah komitmen bank untuk melakukan pembayaran kepada pihak terkait, yang diberikan dalam bentuk penandatanganan terhadap wesel-wesel import yang ditarik atas dasar L/C berjangka yang diterbitkan bank.
f. Transakasi Valuta Asing Tunai (SPOT) Yang Belum Diselesaikan
Adalah komitmen bank yang bersifat tagihan atau kewajiban yang timbul karena transaksi valas tunai
g. Transakasi Berjangka Valuta Asing (Forward/Future)
Yang Masih Berjalan Tagihan atau kewajiban yang timbul dari transaksi berjangka valas dicatat dan disajikan sebesar tagihan atau kewajiban bank. Saldo tagihan atau kewajiban berjangka dalam valas dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs tengah tanggal laporan.
B. Kontigensi
Kontinjensi atau lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari. Kontinjensi yang dimiliki oleh suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiban bagi bank yang bersangkutan.
PSAK No. 31 mengatur akuntansi untuk transaksi kontinjensi dalam suatu perusahaan. Istilah kewajiban bersyarat digunakan untuk menyatakan kewajiban yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidaknya suatu peristiwa dimasa yang akan datang, dan dengan demikian pada tanggal neraca belum terdapat kepastian mengenai ada tidaknya kewajiban tersebut.
Kontinjensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi ketidakpastian mengenai kemungkinan diperolehnya laba atau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Pengungkapan akan peristiwa kontinjensi diharuskan dalam laporan keuangan.
Jenis-Jenis Transaksi Kontigensi
Dalam transaksi bank dapat ditemukan beberapa jenis transaksi kontinjensi seperti : garansi bank, letter of credit yang dapat dibatalkan (revocable) yang masih berjalan, transaksi opsi valuta asing, pendapatan bunga dalam penyelesaian.
Semua jenis transaksi diatas apabila ditemukan dalam transaksi sehari-hari wajib untuk dilaporkan dalam laporan keuangan melalui rekening administratif, yang dapat berupa tagihan maupun kewajiban.
Link
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar